THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Jumat, 25 Oktober 2013

Belandry - In Life (Resistance)

Selasa, 22 Oktober 2013

Belandry Sticker


Senin, 14 Oktober 2013

Iqbal Masih



Iqbal masih adalah seorang anak laki-laki kelahiran Pakistan. Ketika berusia 4 tahun di jual sebagai budak anak dengan harga $16. Setiap harinya ia harus bekerja 12 jam di pabrik tenun, menjadi budak tentu tidak semudah itu ketika dia tidak mematuhi majikannya dia akan dikenai hukuman dicambuk atau dipukuli.
Suatu hari Iqbal melarikan diri ke kantor polisi. Sayangnya, perwira polisi disana berada di pihak pabrik tenun. Maka iya dikembalikan kesana dan kakinya dirantai oleh majikannya. Tapi perjuangannya tidak berhenti disana, pada usia 10 tahun dia berhasil melarikan diri dan bergabung dengan BLLF (Bonded Labor Liberation Front of Pakistan), sebuah kelompok yang didedikasikan untuk membebaskan perbudakan pada anak. Dia tidak hanya bergabung dengan BLLF tapi juga menjadi seorang juru bicara dan dalam waktu dua tahun dia berhasil membebaskan 3000 anak dari perbudakan. Untuk mewawancarai anak-anak yang berada di pabrik-pabrik tersebut Iqbal menyamar agar bisa masuk kesana, sebuah usaha yang sangat berani.
Sebagai usahanya untuk mengakhiri pekerja anak terikat Iqbal pergi ke Amerika Serikat dan Eropa, dia juga menyerukan untuk melakukan pemboikotan karpet Pakistan. Akhirnya pada tahun 1992 ekpor karpet Pakistan mulai menurun dan Iqbal mulai menjadi "musuh" para mafia karpet.
Pada tahun 1995, ketika usia Iqbal 13 tahun dia dibunuh. Seorang anak yang meperjuangkan nasibnya dan anak-anak lain hidupnya diakhiri oleh orang lain. Pada tahun 1994, Iqbal dianugerahi Reebok Human Rights Award. Dan pada tahun 2000, ia secara anumerta dianugerahi The World’s Childrens’s Prize for the Rights of the Child.

Thank You "Iqbal Masih"

Sedih Dan Senang


Sedih Dan Senang 
Hari sabtu hari yang deg-degan
Semua terasa menegangkan

Minggu hari yang menenangkan
Sedikit demi sedikit mentari bersinar terang

Senin sedikit terasa menyenangkan
Karna ada seseorang yang membuatku tenang

Selasa kami berkumpul di lapangan
Melihat anak-anak berlari ingin terbang

Rabu sepertinya jadi hari biasa
Banyak hal yang aku rasa

Kamis malam, aku bertemu Sandra
Dia tersenyum dan membuatku terbakar asmara

Jum’at, hari dimana mengenang semua hal
Dimana hatiku terasa tercekal karena suatu hal

Selasa, 08 Oktober 2013

Waktu Masih Belajar